Senin, 02 Januari 2012
STMM MMTC KAMPUSKU
Kampus Sekolah Tinggi Multi Media "MMTC" Jogjakarta......... Kampus saya saat ini, saya mengambil bidang broadcast atau penyiaran,,, Kampus saya ini milik Depkominfo,,,, bukan menyombong atau membangga-banggakan kampus saya, tapi kampus saya ini kampus terbaik se-Asia Tenggara dan terlengkap dalam bidang penyiaran......... Dan saya bangga , saya satu-satunya mahasiswa yang berasal dari Ketapang, Kalimantan yang bisa masuk sini baru tahun ini saja,,,,,,,, Minta masyarakat Kalimantan khususnya Ketapang, Kalbar mengenai dunia broadcast sangat kurang,,,,
Selasa, 11 Mei 2010
SEKOLAH-SEKOLAH YANG ADA DI KETAPANG , KALIMANTAN BARAT
SMK NEGERI 2 KETAPANG KALIMANTAN BARAT
Smart Behaviour Inovative
SMK Negeri 2 Ketapang merupakan Lembaga Pendidikan dan Latihan Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Dinas Pendidikan Nasional yang pendiriannya mengacu pada Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor : 291/O/1999, luas tanah 31,495 m2 (3,2 Ha), betempat dijalan Gatot Subroto, Paya Kumang, Ketapang, Kalimantan Barat, Indonesia. Sekolah Menengah Kejuruan mempunyai Peran, Fungsi dan Tugas Pokok yang harus dilaksanakan yaitu :
- Penyelenggara Pendidikan Kejuruan.
- Menjadi Lembaga Pendidikan dan Latihan yang mampu memberikan Pelayanan dan Bimbingan kepada Peserta didik secara optimal.
- Melaksanakan Pendidikan dan Latihan dengan Pendekatan Kurikulum Berbasis Kompetensi dan Kurikulum Berbasis Produksi serta mengacu pada Standar Kompetensi Nasional.
- Mengembangkan SMK agar mampu melaksanakan Peran, Fungsi dan Tugas diatas sesuai dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta Tuntutan Masyarakat.
SMK Negeri 2 Ketapang sebagai salah satu Sekolah Menengah Kejuruan, saat ini mengembangkan Program Keahlian : Teknik Mekanik Otomotif, Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan, Teknologi Hasil Petaninan, Nautika Perikanan Laut, Teknika Perikanan Laut, dan Budidaya Perikanan Air Payau.
Beberapa aktivitas yang telah dilaksanakan antara lain berupa :
Beberapa aktivitas yang telah dilaksanakan antara lain berupa :
- Menyelenggarakan Program Diklat sesuai dengan Kurikulum Edisi Tahun 2004 dan KTSP
- Melaksanakan Pendidikan dan Latihan dengan pendekatan Kurikulum Berbasis Kompetensi dan Berbasis Produksi
- Mengembangkan Bahan Ajar / Modul yang diperlukan dalam Kegiatan Pendidikan dan Latihan
- Meningkatkan Kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikkan
- Mengembangkan Unit Produksi.
SMK Negeri 2 Ketapang telah melaksanakan Pendidikan Sistem Ganda. Dalam pelaksanaannya Sekolah melakukan kerja sama dengan DU/DI, Instansi terkait dan Masyarakat.
SMA PANGUDI LUHUR SANTO YOHANES
SEJARAH SMA PL SANTO YOHANES
Keputusan berdirinya SMA PL Santo Yohanes tepatnya tanggal 15 Mei 1982, dengan SK Yayasan Usaba Nomor B/067/Pend-3/5-82 yang ditandatangani Bapak Uskup Ketapang MGR Blasius Pujaraharja,Pr. Dalam kesempatan itu pula ditunjuk Drs. Br. Alfonsus Marzuki FIC sebagai kepala sekolah pertama. Meski secara hukum SMA Santo Yohanes bernaung di bawah YAYASAN USABA tetapi manajemen sepenuhnya dikelola Yayasan Pangudi Luhur. Sesuai dengan perkembangan situasi dan kondisi, pada tahun 2002 telah terjadi perubahan tentang pengelolaan SMA. Kini secara hukum dan manajemen, SMA Santo Yohanes dibawah Yayasan Pangudi Luhur berdasarkan Akta Notaris No. 44 tanggal 28 Agustus 2002. Meski pengelolaan dan badan hukumnya adalah Yayasan Pangudi Luhur, namun visi dan misi tetap dalam rangka pengembangan visi dan misi Keuskupan Ketapang.
Kepala sekolah yang berkarya di SMA PL Santo Yohanes
1. Drs. Br. Alfonsus Marjuki, FIC (1982-1988)
2. Drs. Dr. Herman Yosef Kuat, FIC(1988-1995)
3. Drs. Br. Heribertus Iriyanto Mulyono, FIC (Juni 1995-Des 1995)
4. Drs. Yulianus Gumpol (1995-sekarang)
PROFIL SMA PL SANTO YOHANES
1. Status SMA PL Santo Yohanes disamakan
2. Visi : Penguasaan ilmu pengetahuan dan penghayatan cinta kasih dalam terang iman kristiani.
3. Misi : Mendampingi kaum muda menuju perkembangan intelektualitas, integritas pribadi dan moralitas secara optimal dalam. terang iman sebagai bekal hidup berbangsa, bernegara, dan menggereja
4. Tujuan:
KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
SMA PL Santo Yohanes pada tahun pelajaran baru 2004-2005 akan melaksanakan Kurikulum Berbasis Kompetensi. Dengan adanya kurikulum baru tersebut SMA PL Santo Yohanes telah mempersiapkan diri, yaitu dengan pengiriman tenaga guru untuk mengikuti penataran dan simulasi tentang KBK,mengikuti in service training KBK selaman satu minggu di tingkat Provinsi untuk semua guru, membuat silabus dan desain pembelajaran serta pembenahan fasilitas untuk pembelajaran yang mengacu mengembangkan kompetensi siswa. Sedangkan untuk mempersiapkan siswa dalam. menghadapi Ujian nasional, sekolah memberikan pelajaran tambahan wajib bagi semua siswa pada jam ke -8 dan pelajaran tambahan pada sore hari dari jam 15.30 s.d. 17.00. Disamping itu pula diadakan try out untuk menghadapi Ujian nasional. Sedang untuk kegiatan non- akademis diadakan pada sore hari (pukul 15.00 s/d 17.00).
SMA PL Santo Yohanes mempunyai program IPA dan IPS. Kelas I terdiri dan 7 kelas, kelas 2 terdiri dari 6 kelas dan kelas 3 IPA berjumlah I kelas, dan kelas 31PS berjumlah 5 kelas . Dengan total 19 kelas dan jumlah murid 840, maka SMA PL Santo Yohanes merupakan sekolah yang mempunyai siswa dan kelas terbanyak di Kabupaten Ketapang.
Untuk menunjang efektivitas belajar, SMA PL Santo Yohanes menyediakan sebuah perpustakaan, labolatorium, sarana olahraga, alat musik lab. Komputer ber-AC , ruang UKS dan lain-lain. Sementara itu kegiatan ekstrakulikuler diadakan untuk mengembangkan bakat anak antara lain: seni musik, seni Tari, Pramuka, Taekwondo, Sepak Bola, Bola Volley, Jurnalistik dan fotografi, Palang Merah Remaja, Paduan Suara, Latihan Drama, English Club, dan Kelompok Doa . Dan kegiatan -kegiatan tersebut telah banyak diperoleh piala atau penghargaan yang jumlahnya ratusan buah yang tersusun di ruang kepala sekolah,diantaranya :
Dewan guru SMA PL Santo Yohanes hampir seluruhnya merupakan lulusan S1 dan perguruan tinggi di Jawa maupun Kalimantan Barat seperti: USD, UNY, UNTAN, Univ.Kat.Sugyapranata, Universitas Duta Wacana, UNES, dll. Dewan guru siap bekerja sama dengan berbagai pihak (Yayasan, orangtua murid, Komite Sekolah, instansi terkait) dalam mengembangkan potensi dan kompetensi siswa.
KERJASAMA DENGAN UNIVERSITAS
Untuk memberikan peluang yang lebih luas kepada para lulusan SMA St.Yohanes kuliah di Perguruan Tinggi, maka, sekolah menjalin kerjasama dalam proses penerimaan mahasiswa, baru. Kerjasama tersebut berupa, rekrutmen siswa, melalui
jalur tes maupun non tes. Sampai kini, SMA St. Yohanes telah menjalin kerjasama dengan:
PROSPEK LULUSAN
Di samping masih banyak yang sedang belajar di beberapa universitas di Jawa dan luar Jawa, telah banyak alumni SMA PL Santo Yohanes yang berhasil dalam hidupnya dan mengabdikan. diri pada bidang kedokteran, polisi, tentara, apoteker, paramedis, guru/dosen, pengusaha, media massa, politikus, birokrasi dan lain-lain.
INFORMASI PENERIMAAN SISWA BARU
ALAMAT SEKOLAH
SMA Pangudi Luhur Santo Yohanes, Jalan S. Parman No. 3 Telp. (0534) 32864 Ketapang Kalimantan Barat.
Keputusan berdirinya SMA PL Santo Yohanes tepatnya tanggal 15 Mei 1982, dengan SK Yayasan Usaba Nomor B/067/Pend-3/5-82 yang ditandatangani Bapak Uskup Ketapang MGR Blasius Pujaraharja,Pr. Dalam kesempatan itu pula ditunjuk Drs. Br. Alfonsus Marzuki FIC sebagai kepala sekolah pertama. Meski secara hukum SMA Santo Yohanes bernaung di bawah YAYASAN USABA tetapi manajemen sepenuhnya dikelola Yayasan Pangudi Luhur. Sesuai dengan perkembangan situasi dan kondisi, pada tahun 2002 telah terjadi perubahan tentang pengelolaan SMA. Kini secara hukum dan manajemen, SMA Santo Yohanes dibawah Yayasan Pangudi Luhur berdasarkan Akta Notaris No. 44 tanggal 28 Agustus 2002. Meski pengelolaan dan badan hukumnya adalah Yayasan Pangudi Luhur, namun visi dan misi tetap dalam rangka pengembangan visi dan misi Keuskupan Ketapang.
Kepala sekolah yang berkarya di SMA PL Santo Yohanes
1. Drs. Br. Alfonsus Marjuki, FIC (1982-1988)
2. Drs. Dr. Herman Yosef Kuat, FIC(1988-1995)
3. Drs. Br. Heribertus Iriyanto Mulyono, FIC (Juni 1995-Des 1995)
4. Drs. Yulianus Gumpol (1995-sekarang)
PROFIL SMA PL SANTO YOHANES
1. Status SMA PL Santo Yohanes disamakan
2. Visi : Penguasaan ilmu pengetahuan dan penghayatan cinta kasih dalam terang iman kristiani.
3. Misi : Mendampingi kaum muda menuju perkembangan intelektualitas, integritas pribadi dan moralitas secara optimal dalam. terang iman sebagai bekal hidup berbangsa, bernegara, dan menggereja
4. Tujuan:
- Mendampingi peserta didik agar berkembang optimal dalam bidang ilmu pengetahuan, integritas, pribadi dan moralitas.
- Mendampingi anak didik sehingga siap, melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi maupun hidup di masyarakat
- Membantu peserta didik menyadari eksistensi diri sebagai individu maupun bagian dan kelompok sosial bahwa mereka perlu mempersiapkan diri untuk masa depannya
- Semboyan: Pro Scientia, Et Amor
KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
SMA PL Santo Yohanes pada tahun pelajaran baru 2004-2005 akan melaksanakan Kurikulum Berbasis Kompetensi. Dengan adanya kurikulum baru tersebut SMA PL Santo Yohanes telah mempersiapkan diri, yaitu dengan pengiriman tenaga guru untuk mengikuti penataran dan simulasi tentang KBK,mengikuti in service training KBK selaman satu minggu di tingkat Provinsi untuk semua guru, membuat silabus dan desain pembelajaran serta pembenahan fasilitas untuk pembelajaran yang mengacu mengembangkan kompetensi siswa. Sedangkan untuk mempersiapkan siswa dalam. menghadapi Ujian nasional, sekolah memberikan pelajaran tambahan wajib bagi semua siswa pada jam ke -8 dan pelajaran tambahan pada sore hari dari jam 15.30 s.d. 17.00. Disamping itu pula diadakan try out untuk menghadapi Ujian nasional. Sedang untuk kegiatan non- akademis diadakan pada sore hari (pukul 15.00 s/d 17.00).
SMA PL Santo Yohanes mempunyai program IPA dan IPS. Kelas I terdiri dan 7 kelas, kelas 2 terdiri dari 6 kelas dan kelas 3 IPA berjumlah I kelas, dan kelas 31PS berjumlah 5 kelas . Dengan total 19 kelas dan jumlah murid 840, maka SMA PL Santo Yohanes merupakan sekolah yang mempunyai siswa dan kelas terbanyak di Kabupaten Ketapang.
Untuk menunjang efektivitas belajar, SMA PL Santo Yohanes menyediakan sebuah perpustakaan, labolatorium, sarana olahraga, alat musik lab. Komputer ber-AC , ruang UKS dan lain-lain. Sementara itu kegiatan ekstrakulikuler diadakan untuk mengembangkan bakat anak antara lain: seni musik, seni Tari, Pramuka, Taekwondo, Sepak Bola, Bola Volley, Jurnalistik dan fotografi, Palang Merah Remaja, Paduan Suara, Latihan Drama, English Club, dan Kelompok Doa . Dan kegiatan -kegiatan tersebut telah banyak diperoleh piala atau penghargaan yang jumlahnya ratusan buah yang tersusun di ruang kepala sekolah,diantaranya :
- Juara I lomba Cerdas Cermat dalam rangka dies natalis Umversitas terbuka,
- Juara I ajang musik Pelajar se-Kalimantan Barat 2004 di Pontianak.
- Juara III Lomba Busana Muslim yang diadakan oleh Madrasah Aliyah Negeri Ketapang Agustus 2000
- Juara III tingkat Nasional antar SLTA seluruh Indonesia dalam lomba penulisan naskah pidato tahun 1996, di Jakarta.
- Juara I Lomba sastra daerah Tahun 2004
- Juara I Lomba Taekwondo 1998,1999 Kab. Ketapang
- Juara perpustakaan terbaik tingkat Kalbar tahun 1997 dan tahun 2000
- Juara I Poster lingkungan se-Kabupaten Ketapang 2004
- Juara 11 lomba karya Ilmiah se-Kabupaten Ketapang 2003
- Juara HI Lomba Komputer tingkat Provinsi Kalimantan Barat 2003
Dewan guru SMA PL Santo Yohanes hampir seluruhnya merupakan lulusan S1 dan perguruan tinggi di Jawa maupun Kalimantan Barat seperti: USD, UNY, UNTAN, Univ.Kat.Sugyapranata, Universitas Duta Wacana, UNES, dll. Dewan guru siap bekerja sama dengan berbagai pihak (Yayasan, orangtua murid, Komite Sekolah, instansi terkait) dalam mengembangkan potensi dan kompetensi siswa.
KERJASAMA DENGAN UNIVERSITAS
Untuk memberikan peluang yang lebih luas kepada para lulusan SMA St.Yohanes kuliah di Perguruan Tinggi, maka, sekolah menjalin kerjasama dalam proses penerimaan mahasiswa, baru. Kerjasama tersebut berupa, rekrutmen siswa, melalui
jalur tes maupun non tes. Sampai kini, SMA St. Yohanes telah menjalin kerjasama dengan:
1. Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
2. Universitas Negeri Malang
3. Universitas Negeri Sudirman Purwokerto
4. Universitas Atmajaya, Yogyakarta
5. Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta
6. Universitas Soegijapranata Semarang
7. Universitas Satya Wacana Salatiga
8. UNKRIDA, Jakarta
9. STIE IBII, Jakarta
10. Universitas Duta Wacana, Yogyakarta
11. Universitas Bina Nusantara, Jakarta
12. Universitas Tanjung Pura Pontianak
13. Universitas Wangsa Manggala, Yogyakarta
14. Universitas Parayangan Bandung
15. Universitas Widya Mandala Surabaya
16. Universitas Merdeka, Malang
17. Inti College Kuching, Malaysia
18. Swine Burne College Kuala Lumpur
19. STPMD Yogyakarta
20. Universitas Negeri Mulawarman, Kaltim
21. Universitas Dian Nuswantoro, Semarang
22. Akademi Santa Maria, Yogyakarta
PROSPEK LULUSAN
Di samping masih banyak yang sedang belajar di beberapa universitas di Jawa dan luar Jawa, telah banyak alumni SMA PL Santo Yohanes yang berhasil dalam hidupnya dan mengabdikan. diri pada bidang kedokteran, polisi, tentara, apoteker, paramedis, guru/dosen, pengusaha, media massa, politikus, birokrasi dan lain-lain.
INFORMASI PENERIMAAN SISWA BARU
- Pendaftaran siswa baru dimulai pada tgl.28 Juni s.d. 8 Juli 2004
- Siswa datang sendiri, kecuali siswa yang berasal dari pedalaman dapat mendaftar lewat kepala sekolah SMP yang ditunjuk secara resmi oleh SMA PL Santo Yohanes.
- Siswa menyerahkan rapor asli, tanda tamat belajar asli dan foto copy 4 lbr yang dilegalisir Kepala, Sekolah, 4 lbr pas photo ukuran 3x4, berkas dimasukkan dalam map wama hijau untuk calon siswa putri dan warna merah untuk calon siswa putra.
- Membayar uang pendaftaran Rp. 15.000
- Daya tampung 6 kelas, yaitu 240 siswa.
ALAMAT SEKOLAH
SMA Pangudi Luhur Santo Yohanes, Jalan S. Parman No. 3 Telp. (0534) 32864 Ketapang Kalimantan Barat.
Selasa, 04 Mei 2010
TEMPAT-TEMPAT DI KETAPANG
Keterangan gambar :
prospek pariwisata pantai sungai kinji kecamatan benua kayong
Keterangan gambar :
Mangrove di Pantai cilincing
Keterangan gambar :
Meriam Padam Pelite, terdapat di Keraton GM Saunan
Keterangan gambar :
Kamar GM Saunan Kerajaan Matan terletak di Mulia Kerta DI kab. Ketapang
BENARKAH DI KOTA KETAPANG TERJADI PUTING BELIUNG???????
Senin, 19 Oktober 2009 kurang lebih pukul 15.30 WIB sore, Untuk baru kali ini, seumur hidup saya melihat-meskipun secara tidak langsung-ada pusaran puting beliung di Ketapang.
Katanya, angin ini berhasil merobohkan kubah Mesjid Agung Al Ikhlas Ketapang dan menerbangkan atap seng lima bangunan rumah toko dan menimpa rumah warga di Jalan KH Mansyur. Selain itu, hujan dan angin puting beliung yang menyapu Kota Ketapang juga mengakibatkan pohon-pohon di pinggir jalan di beberapa lokasi tumbang.
MASALAH KAMPANYE
Anak-anak ikut meramaikan kampanye Partai Hanura di Lapangan Sepakat, Kota Ketapang Ketapang, Pelaksanaan kampanye terbuka partai politik di Kota Ketapang masih diwarnai pelanggaran. Salah satunya, banyak anak di bawah usia 17 tahun ikut berkampanye. Itu dilakukan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) di Taman Hiburan Rakyat (THR) Lapangan Sepakat Sampit Delta Pawan Ketapang, Rabu (18/3). Di sana banyak ditemukan anak di bawah umur ikut andil mendengarkan orasi politik untuk memenangkan Pemilu Legislatif pada 9 April 2009 mendatang. Tak hanya datang mendengarkan juru kampanye dan orasi para calon anggota legislatif (caleg), di antara anak-anak yang datang bersama-sama orang-orang dewasa. Ada di antara mereka yang mengenakan baju partai. Bahkan, ada pula yang memegang dan mengibarkan bendera partai. Mereka terlihat ada yang duduk dan ada pula yang berdiri di atas truk yang mengangkut mereka hingga tiba di lokasi kampanye. Termasuk, ibu-ibu tak luput menggendong anaknya dibawah terik matahari ditengah lapangan terbuka. Menyikapi hal ini, Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Ketapang tidak tinggal diam. Panwaslu langsung memberikan teguran bahkan peringatan kepada koordinator kampanye. “Kita sudah sampaikan ke koordinator kampanyenya. Kita minta supaya mereka mengimbau lewat pengeras suara supaya anak-anak di bawah umur atau belum punya hak pilih tidak terlibat dalam kampanye,†kata anggota Panwaslu Ketapang, Ismail SE ditemui di lokasi kampanye Partai Hanura, kemarin. Ditegaskannya, kampanye dengan melibatkan anak-anak sangat tidak dibenarkan karena telah diatur Undang-Undang. Menurut Ismail, pihaknya akan mengambil langkah tegas sesuai aturan yang berlaku jika memang peraturan dilanggar. “Yang pasti kita sudah memberi teguran, dan langkah selanjutnya kita akan surati,†ucapnya. Kapolres Kabupaten Ketapang, AKBP Karyoto, S.Ik juga hadir langsung mengawasi pelaksanaan kampanye demi keamanan. Disinggung soal anak-anak ikut kampanye, Kapolres menegaskan, akan menunggu laporan dan Panwaslu. “Kalau memang Panwaslu menyampaikan laporan ke kita, maka kita akan siap melakukan penyelidikan sesuai aturan jika memang itu pelanggaran,†tegasnya. Anggota KPUD Kabupaten Ketapang yang juga Ketua Kelompok Kerja (Pogja) Kampanye, Muhammad Said membenarkan bahwa dalam peraturan perundang-undangan anak-anak di bawah umur ikut kampanye tidak dibenarkan. “Memang tidak boleh anak-anak terlibat kampanye dan jelas itu pelanggaran karena diatur dalam UU nomor 10 tahun 2008 tentang pemilu dan bagi yang melanggar maka akan dikenakan sanksi. |
MENGENAI KEUSKUPAN KETAPANG
Tanggal 18 Juni 1946 P. Plechelmus Dullaert CP, P. Canisius Pijnappels CP dan P. Bernardinus Knippenberg CP, tiga missionaris Pasionis pertama ke Indonesia, berangkat dengan kapal laut dari negeri Belanda. Mereka datang atas undangan Mgr. van Valenberg OFM Cap, Vikaris Apostolik Pontianak, yang disambut dengan baik oleh Superior Jenderal Kongregasi Pasionis.
Wilayah karya pertama para Pasionis Belanda meliputi daerah kota Ketapang, Sukadana dan Teluk Melano. Kebanyakan penduduk terdiri atas orang Melayu serta Tionghoa yang tinggal di daerah pantai dan orang Daya di daerah pedalaman. Tahun 1947 umat Katolik di seluruh wilayah hanya berjumlah kurang lebih 600 orang saja. Tahun demi tahun tenaga misionaris Pasionis dari Belanda bertambah banyak dan kegiatan mereka semakin meluas dengan membuka basis serta membentuk jemaat-jemaat baru.
Tanggal 26 Juni 1954 Misi Ketapang oleh Sri Paus Pius XII diubah statusnya menjadi Prefektur Apostolik dengan P. Gabriel W. Sillekens CP sebagai Prefek Apostolik pertama. Wilayah Pefektur Apostolik yang baru itu selain Kabupaten Ketapang mencakupi juga daerah Sekadau yang termasuk Kabupaten Sanggau.
Sejak tahun 1954 hubungan antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Belanda mulai sulit karena masalah Irian Jaya dan tenaga imam dari negara kincir angin tidak diperkenankan masuk lagi. Keadaan itu sungguh menguatirkan. Mgr. Gabriel W. Sillekens CP berusaha mencari biarawan Pasionis dari negara lain untuk membantu misi di Ketapang. Undangannya disambut dengan baik oleh para Pasionis Italia, Propinsi Maria Ss.ma della Pietà.
Tanggal 3 Januari 1961, Prefektur Apostolik Ketapang diubah statusnya menjadi Keuskupan dengan Mgr. Gabriel W. Sillekens CP sebagai Administrator Apostolik. Beliau ditunjuk sebagai Uskup Ketapang pada tanggal 28 April 1962, yang waktu itu pertepatan dengan pesta St. Paulus dari Salib, Pendiri Kongregasi Pasionis. Gereja Katedral diberkati pada tanggal 10 Juni 1962 dengan nama Santa Gemma juga Pelindung seluruh Misi Ketapang. Mgr. Gabriel W. Sillekens CP ditahbiskan menjadi Uskup pada tanggal 17 Juni 1962 oleh Mgr. A. Djajasepoetra SJ, Uskup Agung Jakarta, didampingi oleh Mgr. Herk van de Burgt OFM Cap, Uskup Agung Pontianak, dan Mgr. L. van Kessel SMM, Uskup Sintang.
Pada tanggal 18 April 1961 tiba di Ketapang P. Cornelio Serafini CP dan P. Marcello Di Pietro, dua misionaris Pasionis yang pertama dari Italia, Propinsi Maria SS.ma della Pietà. Mereka ini kemudian ditugaskan di daerah Sekadau dan sekitarnya yang pada tanggal 9 April 1968 dipisahkan dari Keuskupan Ketapang dan diangkat menjadi Prefektur Apostolik Sekadau.
Sementara waktu pada tanggal 5 Mei 1963 persengketaan mengenai Irian Jaya diselesaikan: hubungan antara Indonesia dan Belanda menjadi normal kembali dan tenaga misionaris dari Belanda mulai masuk lagi. Dengan sendirinya banyak peluang untuk membuka stasi-stasi baru serta perkembangan umat Katolik selanjutnya dalam bidang keagamaan maupun dalam bidang pendidikan.
Tahun demi tahun tenaga misionaris dari luar negeri mulai lanjut usia. Pada tahun 1978 Uskup Gabriel W. Sillekens CP mengundurkan diri karena kesehatannya makin menurun. Setelah mentahbiskan imam projo pribumi pertama dari Keuskupan Ketapang, pada bulan April 1978 Mgr. Sillekens dengan tenang dan penuh pengharapan meninggalkan Indonesia dan kembali ke negeri Belanda
dimana beliau meninggal dunia (9 Mei 1981).
Tanggal 12 April 1979, hari Kamis Putih, resmi diumumkan bahwa P. Blasius Pujaraharja Pr sudah ditunjuk sebagai Uskup baru di Keuskupan Ketapang. Sejak awal tahun 1978 P. Pujaraharja oleh Keuskupan Semarang diperbantukan untuk berkarya selama tiga tahun di Keuskupan Ketapang di mana langsung diangkat menjadi Vikjen. Tahbisannya menjadi Uskup dilangsungkan pada tanggal 17 Juni 1979 oleh Kardinal Yustinus Darmoyuwono Pr, Uskup Agung Semarang,
Mgr. H. Bumbun OFM Cap, Uskup Agung Pontianak, Mgr. Isak Doera Pr, Uskup Sintang,
dan Mgr. Th. Lumanauw Pr, Uskup Agung Ujung Pandang.
Kota Ketapang: Katedral baru dan lama
Pelayanan umat di Keuskupan Ketapang secara perlahan-lahan beralih ke Pastor-Pastor Projo, karena banyak imam Pasionis sudah lanjut umur, sakit atau kembali ke negerinya. Tambahan tenaga pribumi sudah memungkingkan bahwa tiga Paroki masih dilayani oleh Pastor-Pastor Pasionis.
Wilayah karya pertama para Pasionis Belanda meliputi daerah kota Ketapang, Sukadana dan Teluk Melano. Kebanyakan penduduk terdiri atas orang Melayu serta Tionghoa yang tinggal di daerah pantai dan orang Daya di daerah pedalaman. Tahun 1947 umat Katolik di seluruh wilayah hanya berjumlah kurang lebih 600 orang saja. Tahun demi tahun tenaga misionaris Pasionis dari Belanda bertambah banyak dan kegiatan mereka semakin meluas dengan membuka basis serta membentuk jemaat-jemaat baru.
Tanggal 26 Juni 1954 Misi Ketapang oleh Sri Paus Pius XII diubah statusnya menjadi Prefektur Apostolik dengan P. Gabriel W. Sillekens CP sebagai Prefek Apostolik pertama. Wilayah Pefektur Apostolik yang baru itu selain Kabupaten Ketapang mencakupi juga daerah Sekadau yang termasuk Kabupaten Sanggau.
Sejak tahun 1954 hubungan antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Belanda mulai sulit karena masalah Irian Jaya dan tenaga imam dari negara kincir angin tidak diperkenankan masuk lagi. Keadaan itu sungguh menguatirkan. Mgr. Gabriel W. Sillekens CP berusaha mencari biarawan Pasionis dari negara lain untuk membantu misi di Ketapang. Undangannya disambut dengan baik oleh para Pasionis Italia, Propinsi Maria Ss.ma della Pietà.
Tanggal 3 Januari 1961, Prefektur Apostolik Ketapang diubah statusnya menjadi Keuskupan dengan Mgr. Gabriel W. Sillekens CP sebagai Administrator Apostolik. Beliau ditunjuk sebagai Uskup Ketapang pada tanggal 28 April 1962, yang waktu itu pertepatan dengan pesta St. Paulus dari Salib, Pendiri Kongregasi Pasionis. Gereja Katedral diberkati pada tanggal 10 Juni 1962 dengan nama Santa Gemma juga Pelindung seluruh Misi Ketapang. Mgr. Gabriel W. Sillekens CP ditahbiskan menjadi Uskup pada tanggal 17 Juni 1962 oleh Mgr. A. Djajasepoetra SJ, Uskup Agung Jakarta, didampingi oleh Mgr. Herk van de Burgt OFM Cap, Uskup Agung Pontianak, dan Mgr. L. van Kessel SMM, Uskup Sintang.
Pada tanggal 18 April 1961 tiba di Ketapang P. Cornelio Serafini CP dan P. Marcello Di Pietro, dua misionaris Pasionis yang pertama dari Italia, Propinsi Maria SS.ma della Pietà. Mereka ini kemudian ditugaskan di daerah Sekadau dan sekitarnya yang pada tanggal 9 April 1968 dipisahkan dari Keuskupan Ketapang dan diangkat menjadi Prefektur Apostolik Sekadau.
Sementara waktu pada tanggal 5 Mei 1963 persengketaan mengenai Irian Jaya diselesaikan: hubungan antara Indonesia dan Belanda menjadi normal kembali dan tenaga misionaris dari Belanda mulai masuk lagi. Dengan sendirinya banyak peluang untuk membuka stasi-stasi baru serta perkembangan umat Katolik selanjutnya dalam bidang keagamaan maupun dalam bidang pendidikan.
Tahun demi tahun tenaga misionaris dari luar negeri mulai lanjut usia. Pada tahun 1978 Uskup Gabriel W. Sillekens CP mengundurkan diri karena kesehatannya makin menurun. Setelah mentahbiskan imam projo pribumi pertama dari Keuskupan Ketapang, pada bulan April 1978 Mgr. Sillekens dengan tenang dan penuh pengharapan meninggalkan Indonesia dan kembali ke negeri Belanda
dimana beliau meninggal dunia (9 Mei 1981).
Tanggal 12 April 1979, hari Kamis Putih, resmi diumumkan bahwa P. Blasius Pujaraharja Pr sudah ditunjuk sebagai Uskup baru di Keuskupan Ketapang. Sejak awal tahun 1978 P. Pujaraharja oleh Keuskupan Semarang diperbantukan untuk berkarya selama tiga tahun di Keuskupan Ketapang di mana langsung diangkat menjadi Vikjen. Tahbisannya menjadi Uskup dilangsungkan pada tanggal 17 Juni 1979 oleh Kardinal Yustinus Darmoyuwono Pr, Uskup Agung Semarang,
Mgr. H. Bumbun OFM Cap, Uskup Agung Pontianak, Mgr. Isak Doera Pr, Uskup Sintang,
dan Mgr. Th. Lumanauw Pr, Uskup Agung Ujung Pandang.
Kota Ketapang: Katedral baru dan lama
Pelayanan umat di Keuskupan Ketapang secara perlahan-lahan beralih ke Pastor-Pastor Projo, karena banyak imam Pasionis sudah lanjut umur, sakit atau kembali ke negerinya. Tambahan tenaga pribumi sudah memungkingkan bahwa tiga Paroki masih dilayani oleh Pastor-Pastor Pasionis.
Senin, 03 Mei 2010
MENYONGSONG VISIT KALBAR 2010
Menjual Keajaiban Alam Di Hutan Gambut
Ingat Ketapang, Kalbar benak turis luar negeri langsung pada Taman Nasional Gunung Palung (TNGP) dengan habitat orangutan. Binatang dilindungi ini pun sudah dikenal seluruh dunia. Selain di TNGP yang wilayahnya meliputi Kayong Utara dan Kabupaten Ketapang, habitat orangutan justru ditemukan di kawasan gambut. Tak percaya, anda bisa buktikan sendiri dengan datang ke Ketapang, yakni kawasan gambut Desa Kuala Tolak, Kecamatan Matan Hilir Utara.
KEUNIKAN lahan gambut secara alami dapat dilihat pengunjung di tempat ini. Hamparan hutan gambut merupakan bagian kecil dari ribuan hektar lahan gambut yang ada di Ketapang. Gambut ini menghampar dari Desa Kuala Tolak-Tanjung Baik Budi-Sungai Putri-Sungai Awan-Ulak Medang-Tanjung Pasar-Pelang-Pematang Gadung-Sungai Besar. Sebagai benteng alam gambut tak hanya sebagai penyerap air, kawasan gambut merupakan habitat orangutan setelah Taman Nasional Gunung Palung (TNGP).
Kawasan gambut ini merupakan dataran rendah yang berhubungan dengan TNGP. Siklus kehidupan orangutan tak hanya berkeliaran di pegunungan. Dalam waktu tertentu, mamalia ini mencari makan di lembah yakni di kawasan gambut. Populasi orangutan di kawasan ini masih dalam penyelidikan. Jika di TNGP diperkirakan hanya tinggal sekitar 2.000-an ekor, maka diprediksi para orangutan inilah yang melakukan ”pengembaraan” di lahan gambut. Karena hamparan kehidupan di gunung dan lembah tak dapat dipisahkan satu sama lain.
Selain melihat kehidupan langsung orangutan di alam bebas, pengunjung bisa melihat sarang orangutan. Flora dan fauna di lahan basah pun bisa ditemukan di sini. Kawasan ini pun sangat cocok sebagai lokasi bird watching (pengamatan burung).
Lokasi hutan gambut di Desa Kuala Tolak berjarak sekitar 30 KM dari Kota Ketapang. Sebelum mencapai Kota Ketapang, turis bisa menggunakan pesawat dari Bandara Supadio Pontianak menuju lapangan terbang Rahadi Oesman, Ketapang. Perjalanan ditempuh sekitar 30 menit, dengan biaya sekitar Rp 500 ribu per orang. Selain menggunakan transportasi udara, mencapai Ketapang dari Kota Pontianak bisa ditempuh menggunakan kapal cepat dengan biaya sekitar Rp 200 ribu dengan perjalan sekitar enam jam.
Di Kota Ketapang, untuk mendapatkan penginapan tak terlalu sulit. Ada sejumlah hotel di pusat ibukota. Mulai dari Aston City, Hotel Perdana, Hotel Tanjung, Hotel Aorta, Hotel Anda, dan sejumlah penginapan lainnya. Demikian juga dengan jasa transportasi dan makanan, tak membuat pengunjung kesulitan mendapatkannya. Dari Kota Ketapang mencapai Desa Kuala Tolak perjalanan hanya ditempuh sekitar 30 Kilometer atau sekitar 30 menit.
Menuju lokasi wisata khusus ini harus menggunakan motor klotok dengan waktu sekitar tiga jam. Pemandu dan perahu motor itu bisa disewa seharga Rp 500 ribu, dan dapat dinaiki sekitar tujuh orang.
Di lahan basah inilah terdapat habitat aneka jenis flora dan fauna khas Kalimantan. Mulai dari Primata seperti orangutan, monyet dan buaya. Begitu juga flora seperti anggrek hitam, kayu ramin (gonystilus bancanus), kayu nyatoh (Palaquium spp), kayu punak empas atau Bengeris Kompassia (malaccensis), Punak (Tetramerista). Sejumlah pohon buah kayu rawa ini merupakan makanan bagi orangutan.
Kawasan ini juga bagian dari siklus hidup orangutan dari kawasan TNGP (Taman Nasional Gunung Palung). Hutan gambut Kuala Tolak ini bagian tak terpisahkan dari hamparan hutan gambut Ketapang seluas 70.000 hektar. Selain pernah diusulkan Forest Management Specialist Fauna Flora Indonesia (FFI) Program Ketapang, dijadikan kawasan konservasi agar bisa mencegah kerusakan hutan dan bisa menyelamatkan habitat orangutan (Pongo pygmaues wurmbii) yang saat ini populasinya sebanyak 500 - 900 ekor.
Seperti pernah disampaikan Isis Sabahudin, pada kawasan hutan menjadi habitat 118 jenis burung. Empat jenis diantaranya jenis burung endemik. Sementara satwa liar yang juga mudah dijumpai di sana adalah bekantan (Nasalis larvatus) dan lutung (Presbytis cristata).
Hamparan lahan gambut ini menjadi salah satu habitat hewan yang dilindungi seperti orangutan, buaya dan lain-lain. Habitat fauna yang dilindungi ini menjadikan lahan basah salah satu daya tarik khusus Ketapang di mata dunia internasional. Mulai dari pengamatan burung Asia Fasifik, bahkan turis asing datang ke Ketapang. Bahkan pemerintahan Jepang pernah mengirim jurnalisnya untuk mengupas keberadaan lahan basah seluas lebih kurang 70.000 hektar ini.
Menjual Keajaiban Alam Di Hutan Gambut
Ingat Ketapang, Kalbar benak turis luar negeri langsung pada Taman Nasional Gunung Palung (TNGP) dengan habitat orangutan. Binatang dilindungi ini pun sudah dikenal seluruh dunia. Selain di TNGP yang wilayahnya meliputi Kayong Utara dan Kabupaten Ketapang, habitat orangutan justru ditemukan di kawasan gambut. Tak percaya, anda bisa buktikan sendiri dengan datang ke Ketapang, yakni kawasan gambut Desa Kuala Tolak, Kecamatan Matan Hilir Utara.
KEUNIKAN lahan gambut secara alami dapat dilihat pengunjung di tempat ini. Hamparan hutan gambut merupakan bagian kecil dari ribuan hektar lahan gambut yang ada di Ketapang. Gambut ini menghampar dari Desa Kuala Tolak-Tanjung Baik Budi-Sungai Putri-Sungai Awan-Ulak Medang-Tanjung Pasar-Pelang-Pematang Gadung-Sungai Besar. Sebagai benteng alam gambut tak hanya sebagai penyerap air, kawasan gambut merupakan habitat orangutan setelah Taman Nasional Gunung Palung (TNGP).
Kawasan gambut ini merupakan dataran rendah yang berhubungan dengan TNGP. Siklus kehidupan orangutan tak hanya berkeliaran di pegunungan. Dalam waktu tertentu, mamalia ini mencari makan di lembah yakni di kawasan gambut. Populasi orangutan di kawasan ini masih dalam penyelidikan. Jika di TNGP diperkirakan hanya tinggal sekitar 2.000-an ekor, maka diprediksi para orangutan inilah yang melakukan ”pengembaraan” di lahan gambut. Karena hamparan kehidupan di gunung dan lembah tak dapat dipisahkan satu sama lain.
Selain melihat kehidupan langsung orangutan di alam bebas, pengunjung bisa melihat sarang orangutan. Flora dan fauna di lahan basah pun bisa ditemukan di sini. Kawasan ini pun sangat cocok sebagai lokasi bird watching (pengamatan burung).
Lokasi hutan gambut di Desa Kuala Tolak berjarak sekitar 30 KM dari Kota Ketapang. Sebelum mencapai Kota Ketapang, turis bisa menggunakan pesawat dari Bandara Supadio Pontianak menuju lapangan terbang Rahadi Oesman, Ketapang. Perjalanan ditempuh sekitar 30 menit, dengan biaya sekitar Rp 500 ribu per orang. Selain menggunakan transportasi udara, mencapai Ketapang dari Kota Pontianak bisa ditempuh menggunakan kapal cepat dengan biaya sekitar Rp 200 ribu dengan perjalan sekitar enam jam.
Di Kota Ketapang, untuk mendapatkan penginapan tak terlalu sulit. Ada sejumlah hotel di pusat ibukota. Mulai dari Aston City, Hotel Perdana, Hotel Tanjung, Hotel Aorta, Hotel Anda, dan sejumlah penginapan lainnya. Demikian juga dengan jasa transportasi dan makanan, tak membuat pengunjung kesulitan mendapatkannya. Dari Kota Ketapang mencapai Desa Kuala Tolak perjalanan hanya ditempuh sekitar 30 Kilometer atau sekitar 30 menit.
Menuju lokasi wisata khusus ini harus menggunakan motor klotok dengan waktu sekitar tiga jam. Pemandu dan perahu motor itu bisa disewa seharga Rp 500 ribu, dan dapat dinaiki sekitar tujuh orang.
Di lahan basah inilah terdapat habitat aneka jenis flora dan fauna khas Kalimantan. Mulai dari Primata seperti orangutan, monyet dan buaya. Begitu juga flora seperti anggrek hitam, kayu ramin (gonystilus bancanus), kayu nyatoh (Palaquium spp), kayu punak empas atau Bengeris Kompassia (malaccensis), Punak (Tetramerista). Sejumlah pohon buah kayu rawa ini merupakan makanan bagi orangutan.
Kawasan ini juga bagian dari siklus hidup orangutan dari kawasan TNGP (Taman Nasional Gunung Palung). Hutan gambut Kuala Tolak ini bagian tak terpisahkan dari hamparan hutan gambut Ketapang seluas 70.000 hektar. Selain pernah diusulkan Forest Management Specialist Fauna Flora Indonesia (FFI) Program Ketapang, dijadikan kawasan konservasi agar bisa mencegah kerusakan hutan dan bisa menyelamatkan habitat orangutan (Pongo pygmaues wurmbii) yang saat ini populasinya sebanyak 500 - 900 ekor.
Seperti pernah disampaikan Isis Sabahudin, pada kawasan hutan menjadi habitat 118 jenis burung. Empat jenis diantaranya jenis burung endemik. Sementara satwa liar yang juga mudah dijumpai di sana adalah bekantan (Nasalis larvatus) dan lutung (Presbytis cristata).
Hamparan lahan gambut ini menjadi salah satu habitat hewan yang dilindungi seperti orangutan, buaya dan lain-lain. Habitat fauna yang dilindungi ini menjadikan lahan basah salah satu daya tarik khusus Ketapang di mata dunia internasional. Mulai dari pengamatan burung Asia Fasifik, bahkan turis asing datang ke Ketapang. Bahkan pemerintahan Jepang pernah mengirim jurnalisnya untuk mengupas keberadaan lahan basah seluas lebih kurang 70.000 hektar ini.
Langganan:
Postingan (Atom)